Deteksi dini dan mengenali keterlambatan bicara pada anak sejak dini sangat penting. karena, kemampuan bicara dan bahasa adalah infestasi terbesar anak di masa depan untuk mencapai berbagai prestasi. Keterlambatan bicara sering dialami anak dengan berbagai penyebab. Orangtua harus mewaspadai gangguan bicara bila disebabkan karena gangguan yang berat. Namun sebaliknya jangan meremehkan gangguan keterlambatan bicara yang ringan. Pada gangguan keterlambatan bicara yang ringanpun akan membuat kualitas kemampuan anak dalam berkomunkiasi di masa depan tidak optimal. Deteksi dini keterlambatan bicara pada anak sangat penting untuk bisa segera dilakukan intervensi dan stimulasi lebih dini.
- Bahasa adalah bentuk aturan atau sistem lambang yang digunakan anak dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran dan emosi. Bahasa bisa diekspresikan melalui bicara mengacu pada simbol verbal. Selain itu bahasa dapat juga diekspresikan melalui tulisan, tanda gestural dan musik. Bahasa juga dapat mencakup aspek komunikasi nonverbal seperti gestikulasi, gestural atau pantomim. Gestikulasi adalah ekspresi gerakan tangan dan lengan untuk menekankan makna wicara. Pantomim adalah sebuah cara komunikasi yang mengubah komunikasi verbal dengan aksi yang mencakup beberapa gestural (ekspresi gerakan yang menggunakan setiap bagian tubuh) dengan makna yang berbeda beda.
- Gangguan bicara dan bahasa adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Keterlambatan bicara adalah keluhan utama yang sering dicemaskan dan dikeluhkan orang tua kepada dokter. Gangguan ini semakin hari tampak semakin meningkat pesat. Beberapa laporan menyebutkan angka kejadian gangguan bicara dan bahasa berkisar 5 – 10% pada anak sekolah.
- Penyebab keterlambatan bicara sangat luas dan banyak, Gangguan tersebut ada yang ringan sampai yang berat, mulai dari yang bisa membaik hingga yang sulit untuk membaik.
- Keterlambatan bicara fungsional merupakan penyebab yang sering dialami oleh sebagian anak. Keterlambatan bicara golongan ini biasanya ringan dan hanya merupakan ketidakmatangan fungsi bicara pada anak. Pada usia tertentu terutama setelah usia 2 tahun akan membaik. Bila keterlambatan bicara tersebut bukan karena proses fungsional maka gangguan tersebut haruis lebih diwaspadai karena bukan sesuatu yang ringan.
- Semakin dini mendeteksi keterlambatan bicara, maka semakin baik kemungkinan pemulihan gangguan tersebut Bila keterlambatan bicara tersebut nonfungsional maka harus cepat dilakukan stimulasi dan intervensi dapat dilakukan pada anak tersebut. Deteksi dini keterlambatan bicara harus dilakukan oleh semua individu yang terlibat dalam penanganan anak ini. Kegiatan deteksi dini ini melibatkan orang tua, keluarga, dokter kandungan yang merawat sejak kehamilan dan dokter anak yang merawat anak tersebut. Sehingga dalam deteksi dini tersebut harus bisa mengenali apakah keterlambatan bicara anak kita merupakan sesuatu yang fungsional atau yang nonfungsional.
Faktor Resiko :
Bayi dengan beberapa faktor resiko harus lebih diwaspadai dan dilakukan deteksi dini lebih cermat. Faktor resiko yang harus diwaspadai adalah
- Bayi prematur terutama dengan kompolikasi sepsis, poerdarahan otak dan komplikasi lainnya
- Bayi berat badan lahir rendah
- Bayi dengan riwayat sering muntah (GER, diserta riwayat alergi dan hipersensitifitas makanan. Baca : Adakah hubungan keterlambatan bicara, GER (kebiasaan muntah) dan Alergi makanan )
- Bayi saat paska kelahiran dirawat di NICU dengan kuning sangat tinggi, terapi tranfusi tukar, gangguan kejang, peradarahan otak, lahir tidak menangis (asfiksia), harus lebih diwaspadai beresiko mengalami gangguan keterlambatan bicara
- Saudara mengalami gangguan pendengaran
- Infeksi kehamilan TORCH pada ibu hamil
Deteksi Dini Gejala Keterlambatan Bicara Pada Anak :
Beberapa tanda dan gejala yang harus diwaspadai bila anak mengalami keterlambatan bicara. Bewrbagai gejala tersebut dapat dilakukan sesuai tahapan umur anak.
- Mendeteksi gangguan perkembangan bicara sesuai tahapan, tetapi secara umum dapat dilihat dari saat pertambahan usia kemampuan bicaranya menurun (1) bila sebelumnya sering mengoceh kemudian mengocehnya menghilang atau (2)Sebelumnya bisa mengucapkan kata mama dan papa kemudian menghilang harus dicermati ada masalah dalam perkembangan bicara.
- Deteksi dini lain adalah keterlambatan sesuai dengan tahapan usia sebagai berikut :
4 – 6 BULAN
|
- Tidak menirukan suara yang dikeluarkan orang tuanya;
- Pada usia 6 bulan belum tertawa atau berceloteh
|
8 – 10 BULAN
|
- Usia 8 bulan tidak mengeluarkan suara yang menarik perhatian;
- Usia 10 bulan, belum bereaksi ketika dipanggil namanya;
- 9-10 bln, tidak memperlihatkan emosi seperti tertawa atau menangis
|
12 – 15 BULAN
|
- 12 bulan, belum menunjukkan mimik;
- 12 bulan, belum mampu mengeluarkan suara;
- 12 bulan, tidak menunjukkan usaha berkomunikasi bila membutuhkan sesuatu;
- 15 bulan, belum mampu memahami arti “tidak boleh” atau “daag”;
- 15 bulan, tidak memperlihatkan 6 mimik yang berbeda;
- 15 bulan, belum dapat mengucapkan 1-3 kata;
|
18 – 24 BULAN
|
- 18 bulan, belum dapat menucapkan 6-10 kata; tidak menunjukkan ke sesuatu yang menarik perhatian;
- 18-20 bulan, tidak dapat menatap mata orang lain dengan baik
- 21 bulan, belum dapat mengikuti perintah sederhana;
- 24 bulan, belum mampu merangkai 2 kata menjadi kalimat;
- 24 bulan, tidak memahami fungsi alat rumah tangga seperti sikat gigi dan telepon;
- 24 bulan, belum dapat meniru tingkah laku atau kata-kata orang lain;
- 24 bulan, tidak mampu meunjukkan anggota tubuhnya bila ditanya
|
30 – 36 BULAN
|
- 30 bulan, tidak dapat dipahami oleh anggota keluarga;
- 36 bulan, tidak menggunakan kalimat sederhana, pertanyaan dan tidak dapat dipahami oleh orang lain selain anggota keluarga;
|
3 – 4 TAHUN
|
- 3 tahun, tidak mengucapkan kalimat, tidak mengerti perintah verbal dan tidak memiliki minat bermain dengan sesamanya;
- 3,5 tahun, tidak dapat menyelesaikan kata seperti “ayah” diucapkan “aya”;
- 4 tahun, masih gagap dan tidak dapat dimengerti secara lengkap
|
Bila terdapat beberapa tanda dan gejala tersebut sebaiknya orangtua harus waspada bahwa memang anak mengalami keterlambatan bicara. Langkah berikutnya adalah menentukan apakah jenis dan penyebab gangguan bicara tersebut. Dalam menentukan tahapan berikut ini memanglah tidak mudah.
Secara umum jenis dan penyebab keterlambatan bicara pada anak dibedakan
- Keterlambatan bicara ringan dan tidak berbahaya sering disebut keterlambatan bicara fungsional).
- Keterlambatan bicara ini biasanya disebabkan karena keterlambatan gangguan koordinasi oral motor atau gerakan mulut atau ketidakmatangan fungsi organ otak tetapi tanpa disebabkan karena kelainan di otak.
- Untuk memastikan status keterlambatan fungsional harus dengan cermat menyingkirkan gejala keterlambatan nonfungsional.
- Gejala umum keterlambatan bicara nonfungsional adalah adanya gangguan bahasa reseptif, gangguan kemampuan pemecahan masalah visuo-motor dan keterlambatan perkembangan,
- Keterlambatan bicara organik atau nonfungsional yang harus diwaspadai.Keterlambatan bicara jenis yang harus diwaspadai ini adalah keterlambatan bicara yang disebabkan karena gangguan organ tubuh terutama adanya kelainan di otak. Dicurigai keterlambatan bicara nonfungsional bila disertai
- Kelainan neurologis bawaan atau didapat seperti wajah dismorfik, perawakan pendek, mikrosefali, makrosefali, tumor otak, kelumpuhan umum, infeksi otak, gangguan anatomis telinga, gangguan mata, cerebral palsi dan gangguan neurologis lainnya.
- Gangguan pendengaran (bila anak dapat mengikuti perintah, dapat bergoyang saat mendengarkan lagu, dan dapat bersenandung lagu biasanya bukan gangguan pendengaran tidak perlu harus tes BERA (tes gangguan pendengaran). tetapi bila tidak terdapat gangguan tersebut maka perlu diilakukan tes BERA.
- Gangguan kecerdasan : (bila dapat mengikuti perintah ringan, dapat melakukan gerakan dada, jabat tangan dan respon non verbal bnaik biasanaya bukan gangguan kecerdasan)
- Autis (bila kontak mata atau pandangan mata bisa melihat lawan bicara lama dan baik baik biasanya bukan gangguan autis. (baca : Deteksi dan Kenali Autis Sejak Dini : Autiskah Anak Anda ?)
- Ciri lain keterlambatan bicara nonfungsional biasanya termasuk keterlambatan yang berat.
Ciri ketelambatan Bicara Berat
|
- bayi tidak mau tersenyum sosial sampai 10 minggu
- tidak mengeluarkan suara sebagai jawaban pada usia 3 bulan.
- Tanda lainnya tidak ada perhatian terhadap sekitar sampai usia 8 bulan,
- tidak bicara sampai usia 15 bulan
- tidak mengucapkan 3-4 kata sampai usia 20 bulan
|
Karakteristik berbagai keterlambatan Bicara
Diagnosis | Bahasa reseptif | Bahasa ekspresif | Kemampuan pemecahan masalah visuo-motor | Pola perkembangan |
Keterlambatan fungsional | normal | Kurang normal | Normal | Hanya ekspresif yang terganggu |
Gangguan pendengaran | Kurang normal | Kurang normal | normal | Disosiasi |
Redartasi mental | Kurang normal | Kurang normal | Kurang normal | Keterlambatan global |
Gangguan komunikasi sentral | Kurang normal | Kurang normal | normal | Disosiasi, deviansi |
Kesulitan belajar | normal,kurang normal | Normal | normal,kurang normal | Disosiasi |
Autis | Kurang normal | normal,kurang normal | Tampaknya normal, normal, selalu lebih baik dari bahasa | Deviansi, disosiasi |
Mutisme elektif | normal | Normal | normal,kurang normal | |
Penanganan :
- Bila tidak terdapat gangguan Autis, gangguan kecerdasan, gangguan pendengaran dan gangguan susunan saraf pusat lainnya maka biasanya masuk golongan keterlambatan bicara fungsional. Biasanya gangguan kelompok ini ringan dan dengan pertambahan usia atau setelah usia 2 tahun membaik dengan cepat. Biasanya gangguan ini bukan masalah karena kurang stimulasi, terlalu banyak melihat televisi karena yang terjadi adalah gangguan ekspresi atau gangguan koordinasi gerakan mulut. Hal ini terbukti bahwa dalam saudara yang sama faktor stimulasi dan melihat televisi sama tetapi anak yang satu terlambat bicara dan anak l;ain tidak terlambat bicara. Mungkin saja faktor tersebut hanya memperberat bukan penyebab utama. Gangguan kelompok ini sering terjadi pada penderita yang mengalami alergi dan hipersenitifitas makanan. (baca : Permasalahan Alergi Makanan atau baca : Adakah hubungan keterlambatan bicara, GER (kebiasaan muntah) dan Alergi makanan )
- Pada kelainan non fungsional atau gangguan organik di organ Susunan saraf pusat tampaknya harus segera dilakukan intervensi sejak dini lebih agresif
Perlukah terapi bicara ?
- Meski stimulasi dan intervensi sejak dini paling baik tetapi pada anak dengan gangguan keterlambatan bicara fungsional biasanya terapi bicara secara khusus belum diperlukan. Intervensi dan stimulasi untuk gerakan oral motor dapat dilakukan di rumah dengan penanganan dalam segi neuromotorik dapat melalui pencapaian tingkat kesadaran yang optimal dengan stimulasi sistem multisensoris, stimulasi kontrol gerak oral dan refleks menelan, teknik khusus untuk posisi yang baik. Penggunaan sikat gigi listrik kadang membantu msnstimulasi sensoris otot di daerah mulut. Tindakan yang tampaknya dapat membantu adalah melatih koordinasi gerakan otot mulut adalah dengan membiasakan minum dengan memakai sedotan, latihan senam gerakan otot mulut, latihan meniup balon atau harmonika. Bila setelah usi 2-3 tahun perkembangan bicara masih belum optimal maka terapi bicara dan terapi sensori integration dapat segera dilakukan.
- Terapi bicara dan terapi sensori integration harus segera dan agresif dilakukan pada gangguan keterlambatan bicara non fungsional.
sumber : https://infotumbuhkembang.com/2010/11/03/deteksi-dan-kenali-keterlambatan-bicara-pada-anak-sejak-dini/