AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jakarta, Autisme
termasuk gangguan perilaku, sehingga agak susah dikenali secara fisik.
Namun sebuah penelitian berhasil memetakan beberapa perbedaan bentuk
wajah pada penyandang autis, terutama pada lebar bibir dan jarak antara
kedua mata.
Penelitian
yang dilakukan para ilmuwan dari University of Missouri ini
menyimpulkan, perkembangan wajah dan otak terjadi bersamaan sejak di
dalam kandungan. Keduanya juga saling mempengaruhi, namun tidak
diketahui pasti bagaimana mekanisme sebenarnya.
Dengan
memetakan perbedaan bentuk wajah pada penyandang autis, maka diharapkan
orangtua bisa mendeteksi lebih dini jika ada anak-anak yang menunjukkan
gejala autisme. Deteksi dini akan mempermudah pendampingan, sehingga
pertumbuhan mental dan kecerdasannya bisa disesuaikan.
Berikut ini beberapa perbedaan pada wajah, yang membedakan anak-anak penyandang autis seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (21/10/2011).
1. Memiliki jarak yang lebih lebar antara kedua mata
2. Bagian tengah wajah lebih sempit, termasuk daerah pipi dan hidung
3. Memiliki bibir dan philtrum (daerah antara hidung dengan bibir) yang lebih lebar.
Ciri-ciri
ini diungkap oleh para ilmuwan setelah melakukan pengamatan terhadap 62
anak berusia 12 tahun yang didiagnosis mengidap autisme. Sebagai
pembandingnya, para ilmuwan juga mengamati 41 anak yang tidak memiliki
riwayat atau gejala klinis autisme.
Dalam
pengamatan, para ilmuwan memotret wajah para partisipan dengan kamera
khusus yang bisa menghasilkan gambar 3-dimensi. Berdasarkan
gambar-gambar tersebut, perbedaan-perbedaan ciri fisik akhirnya
ditemukan di 17 titik antara lain di ujung mata, philtrum dan bibir.
"Dari
temuan ini kita bisa kembangkan untuk mengetahui pada titik mana
gangguan autisme mulai terbentuk. Ini akan menjembatani spekulasi antara
faktor genetik dengan lingkungan," ungkap Prof Kristina Aldridge yang
memimpin penelitian itu.
Temuan
ini sekaligus menguatkan dugaan bahwa gangguan koordinasi otak pemicu
autisme sudah terjadi sejak dalam kandungan. Namun hingga kini, para
ilmuwan belum menyimpulkan apakah autisme hanya dipengaruhi faktor
genetik atau dipengaruhi juga oleh lingkungan.
(up/ir)
Posting Komentar