Pencegahan Anak Autis Sejak Kehamilan

Secara teori, penyebab dan faktor resiko dari penderita autis masih belum jelas, maka strategi pencegahan mungkin tidak bisa dilakukan secara optimal. Dalam kondisi seperti ini, upaya pencegahan tampaknya hanya bertujuan agar gangguan perilaku yang terjadi tidak semakin parah dan bukan untuk mencegah terjadinya autis. Upaya pencegahan tersebut berdasarkan teori penyebab ataupun penelitian faktor resiko autis.

Pencegahan autis dapat dilakukan sedini mungkin sejak kehamilan. Untuk mencegah gangguan perkembangan sejak kehamilan, seseorang harus melihat dan mengamati penyebab dan faktor resiko terjadinya gangguan perkembangan janin sejak dalam kehamilan. Untuk mengurangi atau menghindari resiko yang bisa timbul dalam kehamilan dapat melalui beberapa cara, diantaranya :

1. Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan lebih awal, jika perlu berkonsultasi sejak merencanakan kehamilan

2. Melakukan pemeriksaan screening secara lengkap terutama infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, Herpes atau Hepatitis)

3. Periksa dan konsultasi kedokter spesialis kebidanan dan kandungan secara rutin dan berkala

4. Selalu mengikuti nasihat dan petunjuk dokter dengan baik

Bila terdapat perdarahan selama kehamilan segera periksa ke dokter kandungan. Perdarahan selama kehamilan paling sering disebabkan karena kelainan plasenta. Kondisi tersebut mengakibatkan gangguan transportasi oksigen dan nutrisi ke bayi, yang bisa mengakibatkan gangguan pada otak dan janin. Perdarahan pada awal kehamilan juga berhubungan dengan kelainan prematur atau bayi lahir berat rendah. Prematur dan berat bayi lahir yang rendah berpotensi tinggi resiko terhadap terjadinya autis dan gangguan bahasa lainnya.

Berhati-hatilah minum obat selama kehamilan, bila perlu konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Terutama untuk obat-obatan yang diminum selama kehamilan trimester pertama. Peneliti di Swedia melaporkan pemberian obat Thaliodomide (sejenis zat yang berfungsi mengikat protein Cereblon yang dapat menyebabkan cacat embrio) pada awal kehamilan dapat mengganggu pembentukan sistem susunan syaraf pusat yang mengakibatkan autis dan gangguan perkembangan lainnya termasuk gangguan berbicara.

Bila bayi beresiko alergi, sebaiknya ibu mulai menghindari asap rokok, debu, atau makanan penyebab alergi sejak usia di atas 3 bulan.

Hindari makanan yang terbuat dari bahan kimiawi atau toksik lainnya selama kehamilan. Jaga kebersihan makanan, sanitasi, dan kebersihan diri serta lingkungan. Konsumsilah makanan yang bergizi baik dan dalam jumlah yang cukup. Sekaligus konsumsi vitamin dan mineral tertentu sesuai anjuran dokter secara teratur.


sumber : http://cirianakautis.com/pencegahan-anak-autis-sejak-kehamilan/
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. Pusat Layanan Autis Kalsel Kalsel- All Rights Reserved